Friday, July 22, 2016

Penawar Kekecewaan Itu Curhat Sama Tuhan

hipwee-images (1)

Asli. Kenyataan memang tidak selalu seperti yang diharapkan atau direncanakan. Aku sudah seneng banget karena dua hari lagi, rencana liburanku bareng temen-temen dekatku hampir tiba. Waktu membuat rencana liburan itu sih kira – kira dua minggu sebelumnya lah. Soalnya kalau buat rencana terlalu lama dari hari pelaksanaannya biasanya malah batal. Alias nggak jadi. Nah, nggak mungkin juga tanpa rencana atau dadakan, 'kan. Jadinya ya minggu-minggu terakhir kemarin kita matangkan rencana indah itu.

Aku pikir, kekecewaan yang sering terjadi di masa lalu berbuah manis sekarang. Ternyata ya ampun, terjadi lagi. Sedih banget… Tapi bagaimana lagi, semuanya ada alasannya. Aku harus maklum lagi. Berusaha ngerti lagi kenapa rencana liburan itu harus gagal lagi.

Kalau bicara kecewa, jujur aku kecewa berat. Akhirnya kuhitung mundur semua kejadian yang pernah terjadi di masa dulu aku ingat – ingat lagi. Memang sering banget gagalnya. Aku bersabar tunggu mereka bisa pergi barengan, supaya semua senang… bisa ketawa – ketawa bareng, cerita – cerita apa aja yang bisa buat kita refresh dari aktifitas yang kita jalani setiap harinya.

Waktu banyak libur, atau tanggal – tanggal merah di kalender, hampir semua dari mereka bilang hindari tanggal – tanggal merah itu untuk bepergian ke luar kota. Aku ambil positifnya dan setuju dengan pendapat mereka. Karena memang pasti nggak enak perjalanan liburan kita kalau harus habis waktu di jalan karena macet. Tapi bagaimana dong… kalau di hari cuti kerja yang sudah kita ambil dan di hari dimana kita sudah minta izin cuti dari kantor untuk perjalanan liburan itu harus sia -sia karena batal lagi liburannya?

Hmmm…. Jangan pernah berharap lebih dari kenyataan yang bakal terjadi… Supaya ketika kenyataan tidak sesuai dengan rencana atau harapan kita nggak terlalu kecewa. Benar, benar. Itu benar…. Aku sudah berusaha berpikir tentang kata – kata ajaib itu untuk menenangkan hatiku. Tapi tetap aja aku kecewa…. sedih….Mau marah juga percuma… Karena aku nggak bisa menyalahkan keaadaan atau menyalahkan mereka karena mereka punya alasan kenapa batal.

Nggak gampang di situasi ini. Apalagi, awalnya yang ajak liburan mereka. Yang punya rencana liburan mereka. Yang semangat pun mereka. Walau aku sudah bayangin sepertinya bakal gagal lagi mengingat sudah sering sekali kejadian ini berulang – ulang..

Tapi apakah aku yang salah, karena aku selalu berusaha mempercayai mereka kalau yang kali ini nggak akan seperti kejadian yang lalu – lalu. Tapi kenyataannya tidak berubah sama sekali. Tetap seperti dulu. Lebih dari 10 kali kejadian ini terulang…. dan lebih dari 10 kali juga aku berusa memaafkan, memaklumi dan mengerti mereka. Tapi aku nggak bisa bohongi diriku sendiri…Aku tetap kecewa…dan kecewaku yang kali ini lebih dalam…

Haruskah atau bisakah di kemudian hari aku sesemangat kemarin saat merencanakan liburan bareng lagi dengan mereka? 

Ah… aku benar benar lelah… perasaanku bercampur aduk…. Akhirnya aku menangis…. seperti anak kecil…karena aku memang sangat kecewa. Aku datang pada Tuhan… Aku bilang sama Tuhan, "Tuhan…aku malu…kenapa aku harus bersikap seperti ini? Hiburlah aku supaya aku bisa bersuka cita lagi walau saat ini aku sangat kecewa. Ini memang bukan hal besar,tapi ini berulang… Tolong aku Tuhan…. Sukacita darimu saja yang bisa menghiburku dan membuatku lebih bijaksana menyikapinya." Amin

Akhirnya, aku coba untuk melupakan semua kecewa itu dengan melakukan aktifitasku biasanya di kantor. Saat ini pukul 11.55 WIB. Aku membuka emailku. Ada email datang dari Hipwee. Kata pak Irfan Prabowo, ada yang kangen membaca tulisanku… Hihihi… Langsung aja aku nulis apa yang ada di hatiku. 

Semoga tulisanku ini bisa jadi inspirasi yang lain… Jujur aja dengan apa yang kita rasa. Tapi kita juga harus jujur dengan diri sendiri, sebenarnya apa yang kita rasa tadi ada manfaatnya atau nggak.. Dan yang paling penting dari tulisanku ini sebenarnya adalah, apapun yang kita rasakan, enak nggak enak, sedih atau bahagia, lebih tepat dan lebih baik adalah share atau berbagi dengan Tuhan…. Pasti beres… Thanks, God… Thanks, Hipwee…. I feel better now.


Penawar Kekecewaan Itu Curhat Sama Tuhan
read more

0 comments:

Post a Comment


Top