Anggaplah hal yang akan kita telaah kali ini disebut dengan sebutan hati meskipun orang lain juga sering menyebutnya jiwa, batin atau pun psikologis.
Ketika dua, tiga atau beberapa hati menjadi satu. Atau anak muda sering menyebutnya ketika dua hati jadi satu. Maka dalam penyatuan tersebut akan ada ikatan yang mengikatnya hingga bisa menjadi satu.
Sebelum ada ikatan tentunya juga harus ada pendekatan, bagaimana mungkin mau diikat jika jaraknya saja masih sangat renggang. Memiliki visi yang sama, bisa saling menerima satu sama lain dan ingin untuk selalu memahami perasaan satu sama lain adalah termasuk proses pendekatan. Tanpa ada hal tersebut mustahil akan ada ikatan. Bagaimana bisa ada ikatan kalau dua hati sudah tak sepaham, saling menuduh maka dipastikan akan terjadi penjauhan.
Pertemuan yang intens akan memperlihatkan seseorang tentang sifat orang ditemuinya dan jikalau sejalan dengan visi dan keadaan yang diinginkan maka hal tersebut akan menimbulkan adanya rasa saling mengerti dan memahami dan secara tidak sadar akan terjadi ikatan antara seseorang dengan orang lain atau antara orang dengan sesuatu hal yang ditemuinya.
Ikatan ini sangat universal, tidak terspesifikasi dengan pengecualian, ikatan ini meliputi segala sesuatu yang diciptakan Tuhan tetapi karena kepekaan seseorang yang lemah (termasuk hamba sendiri) maka kebanyakan orang hanya bisa merasakan ikatan itu hanya sebagian saja, misalnya : Ikatan Suami-Istri, Ikatan Adik-Kakak, Ikatan Sahabat, Ikatan keluarga, Ikatan antar sesama pemeluk agama, ikatan antar sesama manusia bahkan Ikatan antar manusia dan alam. Semua itu terus berkembang seiring kesadaran manusia tentang hakikat penciptaan.
Karena semua yang ada di bumi dan langit adalah karya dari Sang Maha Agung dan Perkasa. Ketika anda benar-benar menyayangi suatu hal, dengan tidak anda sadari, anda mencoba untuk menyatukan diri anda pada hal tersebut. Pernahkah anda mengalami kontak batin antara orang tua dan anak? Ketika orang tua menyayangi anak dengan tulus maka secara tidak disadari orang tua telah menyatukan diri dengan sang anak. Ketika anak mengalami hal-hal sulit, terdesak atau membahayakan. Maka Orang tua juga akan terbawa-bawa, hati anda sebagai orang tua juga ikut gelisah. Dan ketika anda hanya bisa menghantarkan doa untuknya maka sang anak juga mendapatkan buah dari doa tulus orang tua.
Ada suatu cerita ketika seorang anak perantau dirantauannya menjadi seorang pencuri. Dan ketika ia ketahuan mencuri dan diuber-uber massa, tiada lain yang dia ingat kecuali orang tuanya. Lalu ketika dalam pelariannya, si anak mendengar ada suara ibunya untuk menyuruh bersembunyi di lorong kecil buntu.
Si anak ragu, jika saja ia bersembunyi di sana, ia sangat rentan untuk diketahui warga kemudian dibunuh. Tetapi karena itu suara sang ibu, ia rela mati dengan suara sang ibu di telinganya. Si anak hanya menekuk seluruh tubuhnya sambil pasrah, suara ibunya kembali terngiang-ngiang di telinganya. “Pulanglah, Nak.” berkali-kali sampai ia menyadari para warga yang mengejarnya sudah hilang.
Si anak kemudian memutuskan pulang saat itu juga. Di rumah, ibunya menangis dan berkata, “Setiap malam ibu gelisah memikirkanmu. Apa pun yang kamu lakukan tetapi aku melihatmu hampir mati. Aku hanya memohon kepada Tuhan agar kamu diselamatkan.”
Si anak tersungkur di bawah kaki ibunya memohon ampun.
Contoh lain, ada seorang perempuan yang sangat mencintai pasangannya karena ketakwaan si lelaki. Malam itu ia memimpikan pasangannya, memegang bayi yang mulai tumbuh besar namun kemudian direnggut oleh seseorang.
Lantas ketika si perempuan bercerita ke pasangannya tentang mimpinya. Si lelaki menyadari bahwa pasangannya itu benar karena ia adalah lelaki yang baru saja bertobat namun mengulangi kemaksiatannya tadi malam.
Ada juga seorang penjaga gunung dan pecinta alam, mendedikasikan hidupnya untuk alam. Ia akan mendapat pertanda-pertanda dari alam ketika ada hal-hal besar yang akan terjadi entah itu baik atau pun buruk.
Ketika satu, dua atau beberapa hati menjadi satu maka ia akan menjadi bagian tak terpisahkan dari yang lainnya.
Dan ketika semua menjadi satu, maka tidak akan ada makhluk yang saling membenci. Karena ketika sudah menjadi satu, ada ikatan CINTA yang kuat di dalamnya.
Ketika Dua, Tiga Bahkan Ribuan Hati Menjadi Satu
read more
0 comments:
Post a Comment