Tuesday, July 26, 2016

Karena Sebuah Lagu Tanpa REFF Bagai Pagi Tanpa Sinar Mentari.

hipwee-resize-img

Seperti lagu kesukaanku yang selalu ku ulang, bagai irama merdu yang mengusik kalbuku, seindah lembayung memercikkan titik sinar dan menyatu dalam merdunya harmoni cinta.

Begitulah ku ungkapkan sejuta rasa yang selalu membuat jantungku seperti melonjak ke tenggorokan karena getarannya yang tak bisa aku bendung.

Lagu selalu mewakili perasaan, lagu yang disukai pasti akan terus dinyanyikan, sehari saja tak mendengarnya pasti akan terasa hampa, dan sehari saja tanpa melantunkan alunan merdu itu maka  rasa rindu yang dalamnya melebihi samudera akan terus menggoda, bergelora, dan sangat menganggu. 

Seperti bagian reff dalam lagu yang selalu tak sabar ingin aku nyanyikan, tak sabar hingga lagu yang ku nyanyikan mencapai reff-nya. Tak hanya itu, aku selalu mengulang-ulang bagian reff itu, alangkah indahnya bernyanyi begitu pula alangkah indahnya bisa mencintaimu, bahagia mengetahui syair sebuah lagu seperti itulah bahagianya bisa memilikimu. Dan aku akan terus menyanyikannya, aku sangat menyukai alunan nada ini, aku mau menyanyikannya lagi dan lagi.

Bagaimana jika lagu yang kusukai itu hilang?

Apakah ada lagu lain yang akan menggantikannya? Yang membuatku melonjak kegirangan saat mendengar alunannya? Mungkin saja ada atau tidak sama sekali. Jika ada apakah akan semerdu harmoninya? Apakah bisa membuatku sampai terlelap nyenyak?. Entahlah, yang aku tau bahwa laguku tak akan terganti, tak akan sama detak iramanya.

Dan tak akan ku lupa reff-nya yang menjadi kesukaanku, karena reff-nyalah aku bisa menyanyikan lagu itu dengan sempurna dan mengetahui makna  yang melantunkan kebaikan dari cinta itu.  karena aku yakin bahwa nada-nada cinta yang mengalun itu akan selalu tertuju padaku, selalu…

Karena sebuah lagu tanpa reff bagaikan pagi tanpa sinar mentari. 

  


Karena Sebuah Lagu Tanpa REFF Bagai Pagi Tanpa Sinar Mentari.
read more

0 comments:

Post a Comment


Top